CS Blog

Paris adalah kota yang memiliki semuanya. Dari kelahirannya di tepi sungai Seine pada 52 SM saat Julius Caesar melanjutkan penaklukannya di Eropa, Kota Cahaya selalu memerintahkan pendengar.

Paris identik dengan landmark ikonik. Tidak ada yang seperti menyaksikan Menara Eiffel menyala di malam yang indah di bulan yang diterangi cahaya bulan, menjangkau bintang-bintang dan sekitarnya.

Banyak pelancong pertama kali ke Paris tiba melalui terminal kereta Eurostar yang agak underwhelming. Tapi jangan biarkan kesan pertama menghalangi anda. Pesona Prancis terlihat jelas di jalanan.

Tapi hati-hati menavigasi jalan. Pengemudi Paris terkenal sangat tidak menentu dan telah dikenal untuk menciptakan pemandangan kekacauan.

Mungkin pilihan yang paling aman adalah melakukan perjalanan di Metro yang sangat efisien. Jaringan kereta api bawah tanah adalah salah satu yang terbaik di dunia. Bersih dan aman, seluruh kota menjadi mudah diakses dengan harga yang sangat terjangkau.

Banyak timer pertama langsung menuju Mona Lisa yang misterius dan Leonardo da Vinci. Dibangun kembali dalam struktur piramida yang unik, Louvre adalah galeri seni terbaik di dunia dan langsung dikenali.

Budaya Café adalah lambang Paris. Filsuf dan intelektual duduk di setiap sudut dan sisi jalan, minum kopi mereka dan memperdebatkan urusan saat ini. Setelah perang dengan Irak, perasaan anti-Amerika biasa terjadi di ibu kota. Namun, ini seharusnya tidak menghalangi rencana siapa pun untuk mengunjungi kota. Orang Prancis umumnya sangat akomodatif.

Pembeli di Paris ada di elemen mereka. Toko serba ada yang besar seperti rumah keluarga La Samaritaine dan Galeries Lafayette yang bisa dibayangkan rumah tangga, memberi banyak kesempatan untuk menyedot kartu kredit anda.

Cathedrale de Notre Dame de Paris dan Chateau de Versailles selalu tinggi dalam daftar must-sees. Sebenarnya tidak mungkin melihat semua yang ditawarkan Paris dalam satu hari. Perlu beberapa orang untuk sepenuhnya menghargai esensi Paris, apa itu yang memotivasi kota dan masyarakatnya.

Banyak yang mencari perlindungan di budaya Paris. Nama besar seperti Pablo Picasso dan Salvador Dali merasa tidak mungkin mengabaikan iming-iming kota besar ini. Ernest Hemingway adalah satu lagi yang tertarik dengan daya tariknya.

Tapi akhirnya, untuk pengalaman sendiri tujuan wisata nomor satu dunia adalah memori untuk dibawa bersamamu selamanya.